Senin, 24 Desember 2012

OTAK MANUSIA DAN GANGGUAN BERBAHASA


OTAK MANUSIA DAN GANGGUAN BERBAHASA
  1. Latar belakang
Subdisiplin psikolinguistik neurologi atau disebut juga neuropsikolingustik ini mengkaji antara bahasa, berbahasa, dan otak manusia. Para pakar neorulogi telah berhasil memberi nama pada bagian-bagian struktur manusia itu.
Neorupsikolingusitik berbicara tentang hubungan bahasa dengan otak manusia. Misalnya, otak sebelah manakah yang berkaitan dengan kamampuan berbahasa? Saraf-saraf apa yang rusak apabila seseorang terkena afasia Broca dan saraf manakah yang rusak apabila terkena serangan afasia Wernicke? Apakah bahasa itu memang dilateralisasikan?
  1. Otak Manusia dan Fungsinya
Otak adalah organ yang paling rumit pada manusia. Selain itu juga merupakn organ yang paling vital. Dianggap vital karena seluruh fungsi semua organ dalam tubuh manusia diatur dan dijalankan atas perintah otak. Otak juga bertugas menerima rangsangan dari lima pancaindera kita. Berbagai rangsangan itu lantas diteruskan ke pusat-pusat penterjemah di otak.
  1. Periode Kritis
Periode kritis merupakan periode pada saat pemerolehan bahasa berjalan dengan mudah karena saraf-saraf otak masih sangat plastis atau dengan definisi lain periode kritis merupakan periode atau masa anak dengan mudah memperoleh bahasa.
  1. Ciri-ciri Gangguan Berbahasa
Gangguan berbahasa mempunyai ciri-ciri, yakni (a) tidak mudah didengar, (b) tidak dapat dipahami atau dimengerti, (c) suara tidak nyaman, (d) menyimpang dari bunyi tertentu, (e) bicara dengan susah payah atau gangguan dalam ritme atau tekanan, kualitas, nada, atau perubahan “pitch” (f) kekurangan atau “deficiency” dalam linguistic, dan (g) tidak sesuai dengan umur, kelamin, atau perkembangan fisik (Sidiarto, dalam kridalaksana, 986:251-252)
  1. Jenis-jenis gangguan berbahasa
Gangguan berbahasa dapat dibagi menjadi (a) kelainan artikulasi atau fonem (b) kelainan suara atau fonasi, (c) kelainan irama atau ritme dan (d) kelainan bahasa.
  1. Sebab-sebab Gangguan Berbahasa
Adapun penyebab gangguan berbahasa itu, antara lain (1)  pada anak-anak disebabkan oleh maturasi yang terlambat dari susunan saraf pusat, peradangan otak, trauma dan lain-lain. Sedangkan (2) pada orang dewasa disebabkan oleh gangguan peredaran darah otak.
  1. Gangguan Organik otak yang Menghilangkan Memori Gangguan Berbahasa Afasia pada Otak Manusia
Jenis-Jenis Afasia
Afasia merupakan kehilangan sebagian atau seluruh kemampuan untuk memakai bahasa lisan karena penyakit. Ada dua jenis penyakit afasia, yaitu afasia Broca dan afasia Wernicke.

Pikun
Menurut Dari. Martina Wiwie S. Nasrun (Media Indonesia, 21 Mei 2001) bahwa kepikunan atau Demensia adalah suatu penurunan fungsi memori atau daya ingat dan daya piker lainnya dari hari ke hari semakin buruk.
  1. Gangguan Berbahasa pada Proses Pembentukan Bahasa Pelafalan R Memfosil
Pelafalan R memfosil terjadi karena penutur tidak fasih atau tidak sampai melafalkan huruf R. dari hasil obeservasi ditemukan dua penyebab dasar terjadinya pelafalan R memfosil.
Gagap
Menurut Faisal, et. Al (1986: 166-167), gagap disebabkan akibat dari proses belajar dan gangguanini terdapat dalam level surface structur. Gagap dapat diartikan sebagai ketidakfasihan ujaran karena ketegangan psikologis, cemas, takut dan sebagainya.
Latah
Latah terjadi karena ketidak sengajaan penutur mengulang kata-kata akhirnya sendiri atau kata-kata orang lain akibat dikejutkan ayau dikagetkan.
Suara Sengau
Suara sengau merupakan gangguan berbahasa yang disebabkan oleh aliran udara dari diafragma paru-paru yang melewati tenggorokan tidak keluar melalui saluran mulut melainkan keluar melalui hidung sehingga bunyi bahasa (suara) terdengar sumbang atau fals.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar