Ibnu
Ma’ruf :A1B109233
Anggelianita
Roesadi :A1B109204
Rahmiyatul
Ahda :A1B112214
Rusmawati :A1B110247
Dina
Yaumil Amal :A1B112216
Indah
Purnama Sari :A1B112217
Uswatun
Hasanah :A1B112212
Uswatun
Hasanah :A1B112225
H.
Abdul Majid :A1B112232
Peta
Konsonan
Tempat artikulasi
Cara
artikulasi
|
bilabial
|
labiodental
|
apikodental
|
laminoalveolar
|
laminopalatal
|
dorsovelar
|
faringal
|
glotal
|
hambat
|
P
b
|
|
|
t
d
|
|
k
g
|
|
?
|
geseran
|
|
f
v
|
θ ð
|
s
z
|
ʃ Ȝ
|
x
|
h
|
|
paduan
|
|
|
|
|
C
j
|
|
|
|
seangauan
|
m
|
|
|
n
|
ñ
|
ŋ
|
|
|
getaran
|
|
|
|
r
|
|
|
|
|
sampingan
|
|
|
|
l
|
|
|
|
|
Hampiran
|
w
|
|
|
|
y
|
|
|
|
Konsonan
dibedakan berdasarkan tempat artikulasi dan cara artikulasi.
Berdasarkan
tempat artikulasinya, ada empat konsonan, yaitu:
- Bilabial, yaitu konsonan
yang terjadi pada dua belah bibir, bibir bawah merapat pada bibir atas.
Yang termasuk konsonan bilabial yaitu, p, b, m.
- Labiodental, yaitu konsonan
yang terjadi pada gigi bawah bibir atas, gigi bawah merapat pada bibi
atas. Yang termasuk konsonan labiodental yaitu, f, v.
- Laminoalveolar, yaitu
konsonan yang terjadi pada daun lidah dan gusi, dalam hal ini daun lidah
menempel pada gusi. Yang termasuk konsonan
laminoalveolar yaitu, t, d.
- Dorsovelar, yaitu konsonan
yang terjadi pada pangkal lidah dan velum langit-langit lunak. Yang
termasuk konsonan dosovelar yaitu k, g.
Berdasarkan
cara artikulasinya, artinya bagaimana gangguan dan hambatan yang dilakukan pada
arus udara itu, maka konsonan dibedakan atas:
- Hambat (letupan, plosive,
stop). Di sini artikulator menutup sepenuhnya aliran udara, sehingga udara
terhalang di belakang tempat penutupan itu. Kemudian penutupan itu dibuka
secara tiba-tiba, sehingga terjadinya letupan.
Yang termasuk konsonan letupan ini
adalah p, b, t, d, k, g.
- Geseran. Di sini
artikulator aktif mendekati artikulator pasif, membentuk celah sempit,
sehingga udara yang lewat mendapat gangguan di celah itu. Yang termasuk
konsonan geseran adalah f,
s, z.
- Paduan. Di sini
artikulator aktif menghambat sepenuhnya aliran udara , lalu membentuk
celah sempit dengan artikulator pasif. Yang termasuk konsonan ini adalah
c, j.
- Sengauan atau nasal. Di
sini artikulator menghambat sepenuhnya aliran udara melalui mulut, tetapi
membiarkannya keluar melalui rongga hidung dengan bebas. Contoh konsonan
nasal adalah m, n, ñ, ŋ.
- Getaran atau trill. Di
sini artikulator aktif melalui kontak beruntun dengan artikulator pasif,
sehingga getaran bunyi itu terjadi berulang-ulang. Contohnya konsonan r.
- Sampingan. Disni
artikulator aktif menghambat aliran
udara pada bagian tengah mulut , lalu membiarkan udara keluar melalui
simpang lidah. Contoh konsonan l
- Hampiran. Di sini
artikulator aktif dan pasif membentuk ruang yang mendekati posisi terbuka
seperti dalam pembentukan vokal, tetapi tidak cukup sempit untuk
menghasilkan konsonan geseran. Oleh karena itu, bunyi yang dihasilkan juga
sering disebut semi vokal. Di sini hanya ada dua buah bunyi, yaitu w dan
y.